Mempunyai rumah tangga yang harmonis, tapi mempunyai selingkuhan – sesama jenis lagi. Aha, ternyata ini bukan isapan jempol belaka. Fenomena ini ada di antara kita, pelakunya beragam, mulai dari eksekutif hingga pemain sinetron. Aha…..
Badan tegap dan wajahnya gantengnya sering mewarnai layar televisi Indonesia. Maklum, Ramon (38 tahun), sebutlah demikian, adalah bintang sinetron, yang sering memainkan peran-peran protagonis. Ia memerankan bapak-bapak yang baik, bahkan tokoh dai dalam sinetron sejenis “Hidayah”. Di luar layar kaca, mantan peragawan itu juga dikenal sebagai public figure yang juga baik-baik. Kalau pun muncul di infotainmen, yang disorot adalah soal kehidupan keluarganya, tentang istrinya, serta dua anak balitanya yang lucu. Pokoknya jauh dari gosip serta rumor miring.
Tapi jangan salah, di luar yang baik-baik itu, Ramon yang menjadi idola masyarakat itu ternyata menyimpan rahasia yang cuma dia dan beberapa teman dekat saja yang tahu. Di luar isterinya, ternyata ada cinta yang lain, orang menyebut “selingkuhan”. Kata sebagian orang hubungan extra marital seperti ini adalah sesuatu yang jamak dalam kehidupan modern. Yang tidak jamak, selingkuhan Ramon adalah seorang lelaki muda, 19 tahun, yang juga artis sinetron pendatang baru. Ya, ia telibat cinta dengan sesama jenis. “It’s my secret identity,” katanya.
Dua tahun ia ketemu dengan “brondong” tersebut di lokasi syuting dalam sebuah produksi sinetron. Dari pertemuan-pertemuan yang intens itulah Ramon menjadi merasa dekat, dan virus-virus asmara pun merasuk. Semula Ramon merasa aneh dengan perasaannya, tapi lama-kelamaan ia membiarkan perasaan tersebut, dan terjadilah affair yang mengasyikkan! Kehidupan seksual dengan sang isteri relatif tidak terganggu, tapi kini Ramon mempunyai alternatif yang lain, “Ibaratnya, selain ada makanan rumah, saya juga berpetualang dengan menu yang lain,” ungkapnya.
Aha, cinta sesama jenis alias homoseksual, memang bukan fenomena baru. Biseksual, menyukai lain jenis sekaligus sesama jenis, juga cerita lama. Ramon tentu tidak sendirian. Dengar juga keluhan seorang pasien, sebutlah Alvin, dalam konsultasi seks di media yang diasuh Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi.
“Saya seorang suami berumur 33 tahun, menikah empat tahun lalu, dan telah dikaruniai seorang anak. Walaupun sudah menikah, saya punya kebiasaan yang menyimpang, yaitu senang berselingkuh dengan sesama jenis. Sebelum menikah, sejak berumur 23 tahun, saya sering melakukan hubungan seks dengan seorang pria. Tanpa sepengetahuan istri, saya sering melakukan perbuatan yang menyimpang itu sampai sekarang.
Bagaimana caranya menghilangkan keinginan untuk melakukan perbuatan yang menyimpang dengan dia? “Saya tahu apa yang saya lakukan itu dosa, apalagi saya sudah berkeluarga. Selama ini hubungan dengan istri saya lakukan seperti biasa, seminggu 1-2 kali. Saya bisa merasa puas, istri juga puas. Lalu, mengapa kalau tidak melakukan dengan pria itu, saya seperti kurang bahagia? Setelah melakukan dengan dia, saya seperti mendapat semangat baru… “
Jeruk kok Makan Jeruk?
Menurut Wimpie Pangkahila, perilaku seksual di atas tergolong perilaku biseksual, yaitu tertarik dan terangsang kepada sesama jenis, selain kepada lawan jenis.
Ada dua kemungkinan mengapa Ramon dan Alvin berperilaku biseksual. Pertama, pada dasarnya mereka memang seorang biseksual. Kedua, mereka sebenarnya seorang heteroseksual, tetapi karena mempunyai pengalaman homoseksual sejak masa pranikah sperti Alvin, atau pengalaman erotik yang mengasyikkan dengan sesama jenis seperti Ramon, maka mereka pun terseret ke perilaku biseksual.
Psikolog Sawitri Supardi-Sadarjoen mempunyai penjelasan lebih lengkap, bahwa orientasi dalam perilaku psikoseksual manusia pada dasarnya bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: heteroseksual, homoseksual, dan biseksual.