Industri wine di berbagai belahan bagian dunia dalam beberapa tahun terakhir ini telah tumbuh sangat cepat. Di wilayah ASEAN Singapura boleh jadi menjadi pelopor, minimal dalam menangkap peluang menyelenggarakan event yang berkaitan dengan dunia wine. “Wine for Asia” (WFA), itulah judul acara tersebut yang tahun ini memasuki tahun ke tujuh.
Event ini akan berlangsung dari 22 hingga 24 Oktober 2009 ini diselenggarakan oleh MP Wine Resources, gabungan kerjasama antara MP International dan Wine Resources. Di Suntec, yang makin populer sebagai gedung pameran di Singapura yang luas keseluruhan kini mencapai 5.800 meter persegi, hadir tak kurang dari eksibitor dari sekitar 376 perusahaan baik lokal maupun internasional. Atau ada sekitar 50.000 botol wine berbagai merek dari 30 negara.
“Kami bangga menjadi tuan rumah WFA 2009 dan kami menyambut baik seluruh pecinta wine, baik yang profesional, dari kalangan perdagangan wine serta para pelaku bisnis yang terkait di industri wine,” ujar Malcolm Tham, konsultan proyek WFA 2009.
Malcolm yang juga dosen di Science and Art of Wine dan International Wine Importer Course itu menambahkan bahwa event ini menyedot tak kurang dari 5.000 pengunjung dengan latar belakang trade dari Asia dan Pasifik, termasuk Indonesia tentu saja.
Banyak benefit yang bisa dicapat dari acara tersebut. Paling tidak seperti yang diakui Richard Lieu, Director – Trade Promotions California Wines, “Acara ini penting untuk mempertemukan penjual dan pembeli, dengan pasar Asia Pasifik.”
Hal senada diungkapkan oleh Eddy Sugiri, pemilik restoran The Peak di Bandung dan beberapa wine lounges di Bandung dan Jakarta. “Saya banyak belajar dari acara ini, baik dalam hal penyelenggaraan maupu ilmu tentang wine yang makin spesifik,” katanya.
Memang, WFA 2009 tidak hanya pameran. Lebih dari itu, acara ini menawarkan one-stop platform dengan penawaran-penawaran wine terbaru, kelas-kelas, dan tentu saja kesempatan networking bagi sesama pencinta gaya hidup, khususnya wine lovers.
Beberapa event khusus dalam WFA, antara lain “Penfolds Grange Vertical Tasting”, yakni mengenal Penfolds Grange lebih dalam, dan mengapa menjadi salah satu wine paling terkenal di dunia dalam cita rasa eksklusif. Pemandunya adalah Penfolds Brand Ambassador, Jamie Sach dan penerbit dari The Wine Review, Ch’ng Poh Tiong, yang telah mengadakan vertical tasting selama lebih dari 20 tahun meliputi periode 1983, 1990, 1991, 1998, 1999, 2002 dan yang baru saja dirilis, Spectacular 2004 Vintages. Inilah pengalaman sederhana, menikmati wine dari tujuh hasil panen terbaik yang pernah diproduksi, yang menyenangkan bagi pecinta wine!
Yang juga menarik adalah “Pinot Noir Forum”. Kelas ini berbicara tentang salah satu jenis wine yang populer di dunia, juga Asia tentu saja. Dalam beberapa tahun belakangan Pinot Noir telah meningkatkan penjualannya di Asia. Masyarakat Asia telah dipresentasikan dengan gaya yang berbeda dari Pinot Noir yang datang dari region yang berbeda di seluruh dunia, seperti Burgundy, Oregon, dan New Zealand. Pembicara utama dalam forum tersebut adalah ahli Burgundy, Jean Pierre Renard.
Juga, jangan lupa, sommeliers terbaik di Asia diadakan di WFA. Diselenggarakan oleh SOPEXA dan didukung oleh WFA tentu saja, kompetisi best sommeliers pertama di Asia Tenggara ini merupakan inaugurasi event landmark untuk sommelier lokal maupun internasional untuk berkompetisi di level internasional.