MALE kini hampir genap berusia dua tahun. Bulan November nanti, MALE akan berulang tahun yang kedua. Seiring perjalanannya, banyak catatan suka maupun duka MALE dalam menunjukkan eksistensinya. Semua pencapaian ini tentunya tak lepas dari dukungan Detikcom sebagai portal berita terbesar di Indonesia dan nama besar Trans Media sebagai holding company.
Sekadar info, MALE telah didownload lebih dari 31 juta kali (per Juli 2014) sejak awal terbitnya. Angka ini tentu sangatlah besar dibandingkan dengan jumlah oplah majalah cetak maupun majalah digital lainnya. Apakah kami puas dengan pencapaian tersebut? Jawabannya TIDAK!
MALE sebagai brand majalah digital berbasis gaya hidup pria masih perlu gebrakan yang agresif dalam membangun eksistensinya. MALE harus gencar melakukan brand activation untuk menciptakan kepercayaan dengan semua pihak terkait, meliputi; pembaca setia, pengiklan, dan lainnya. Kepercayaan yang terbangun dengan solid alhasil membentuk brand MALE semakin kuat sekaligus menciptakan loyalitas tinggi terhadap elemen terkait.
Dalam kontek MALE, brand activation didefinisikan sebagai suatu proses yang memungkinkan keterlibatan ekosistem (pembaca dan pengiklan) dengan penerbit (MALE). Brand activation dapat didefinisikan sebagai sebuah interaksi pemasaran antara ekosistem dan penerbit. Hal ini membuat ekosistem dapat memahami MALE secara lebih baik dan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan mereka. Implikasinya, hubungan antara penerbit dan ekosistemnya akan langgeng. Gagasan tentang brand activation ini kemudian yang melahirkan gagasan tentang pentingnya marketing event. Sebagai alternatif dari promosi tradisional seperti periklanan dan publisitas, event kini berperan penting dalam komunikasi pemasaran.
Saat ini, lebih dari 96 persen dari perusahaan-perusahaan di AS memasukkan marketing event dalam strategi promosi mereka. Kenapa? Event merupakan alat marketing yang fokus pada pengalaman konsumen (experiential) dan mendorong terjadi proses konsumsi secara emosional dan rasional sebagai pengalaman holistik (Schmitt, 1999). Dalam konteks ini, melalui marketing event, penerbit bisa berkomunikasi dengan audiens dan memberikan nilai tambah pengalaman dalam mengkonsumsi MALE.
Saat ini, marketing event masih dipercaya sebagai titik kontak yang bisa menggetarkan titik kontak lainnya. Melalui event, penerbit bisa mengintegrasikan sebagian besar kegiatan marketing communications pada saat yang bersamaan. Hal inilah yang mendasari MALE untuk terus agresif menggelar berbagai event. Mulai dari photo hunting, party di klub-klub, hingga acara eksklusif seperti wine tasting yang baru saja digelar beberapa waktu lalu.
Sexy Girls Night Out Dance
Beberapa waktu lalu, MALE Magazine kembali menggelar party untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, MALE bekerjasama dengan Club 360 Surabaya menggelar party bertemakan “Dirty Dance-Sexy Girls Night Out Dance”. Acara ini digelar Jumat 13 Juni 2014 lalu dengan menampilkan ikon seksi model MALE yaitu Ayunia, Fadilla, Nadine Ayu, dan Rhere (cover edisi 85).
Party yang diadakan berbarengan dengan pesta bola piala dunia ini mendapat sambutan antusias dari partygoers Surabaya. Aksi empat Model MALE mampu menghipnotis para partygoers yang hadir saat itu. Uniknya, party kali ini didukung dengan sinkronisasi audio visual behind the scene pemotretan para model.
Club 360 memang dilengkapi dengan LED screen ukuran raksasa yang terletak di atas stage atau di belakang DJ booth. Para pengunjung pun bisa menyaksikan tayangan para model di LED Screen, dan tampil langsung secara live di hadapan mereka. Selain itu, party kali ini juga dimeriahkan dengan penampilan dari Gangster Squad, Zinergy Band, 20 Hottest sexy dancer, Renaissance Models & 360 Angels.
Wine Sensations Classy Night
MALE bukan hanya identik dengan party yang bernuansa klub, namun kami juga concern dengan event yang bersifat eksklusif. Hal ini diperlukan demi mengakomodir beragamnya karakter audiens MALE. Sebut saja event wine tasting yang bekerja sama dengan produsen wine lokal, Sababay. Event yang bertajuk “Wine Sensations” ini digelar di Decanter Wine House, Selasa malam, 24 Juni 2014. Nuansa kemewahan dan atmosfer berkelas mengiringi begitu kental terasa. Tentunya para tamu diberi kesempatan menikmati sajian wine berkelas diiringi usik yang dimainkan DJ. Walhasil, semakin cairlah suasana tamu bersosialisasi.
Acara ini juga didukung oleh Lamborghini Jakarta dan Schott Zwiesel dan diramaikan oleh fashion show, yang memperlihatkan keindahan wardrobe dari Clara Tan. Busana yang membalut tubuh para model MALE membuat mereka tampak anggun. Para model ini sekaligus memperkenalkan produk wine lokal andalan Sababay.
Pada dasarnya, brand activation bertujuan untuk mencari makna yang terkandung dari MALE secara lebih mendalam melalui berbagai macam kemungkinan. Namun brand activation harus dibangun secara efektif. Dalam masyarakat post modern, menawarkan merek dengan hanya mengandalkan pada fitur pada tingkatan fungsional atau emosional tidaklah cukup. Nilai riil sebuah merek adalah terletak pada peluang yang diciptakannya. Dalam konteks MALE, kontribusi yang paling mendasar dari brand activation adalah menciptakan kepercayaan antara pembaca setia, pengiklan, dan MALE. (Iwan Suci Jatmiko)