Chef Armando Aristarco, putra asli Naples sekaligus Executive Chef Caruso, membagikan filosofi dapurnya dengan sederhana tapi mendalam:
“Rasa yang otentik lahir dari tradisi, dari semangat, dan dari hormat pada tempat asalnya.”
Ada juga tiga resep tamu dari tokoh kuliner lintas generasi dan budaya:
- Nina Clemente, dengan cita rasa Italia Selatan yang cerah,
- Bernardo Costantino, chef Italo-Venezuelan yang menyatukan diaspora dalam satu piring,
- dan Salvatore Giuliano, pewaris restoran legendaris Napoli, Mimì alla Ferrovia.
Tulisan yang Menghidupkan Tanah Campania
Tidak hanya soal rasa, buku ini juga menghadirkan esai-esai bernas dari penulis Italia seperti Elisa Carassai, Claudia Durastanti, dan Margo Schachter. Mereka membawa pembaca menjelajahi Campania lewat sisi sejarah kuliner, arsitektur pasar tradisional, dan hubungan emosional antara bahan makanan dan identitas daerah.
Dalam bab-bab khusus, pembaca diajak menyusuri:
- Kebun zaitun tua yang berusia ratusan tahun,
- Pabrik pasta rumahan yang masih memakai teknik nenek moyang,
- Peternakan mozzarella di dekat reruntuhan Yunani kuno di Cilento.



Oven, Warna, dan Warisan
Salah satu adegan paling sinematik dalam buku ini terjadi di Caruso, saat adonan pizza dilempar ke udara, lalu dipanggang dalam oven batu yang dibangun di dalam reruntuhan abad pertengahan. Di luar, kolam renang infinity mencerminkan cahaya senja, dan aroma basil memenuhi udara. Ini bukan hanya kuliner, tapi puisi dalam bentuk makanan.
Sentuhan akhir datang dari Darina Allen, chef sekaligus jurnalis dan penulis 21 buku masak, yang menulis epilog buku ini dalam bentuk sebuah kartu pos—sebuah perpisahan lembut, sekaligus undangan untuk datang langsung ke Campania.