Kendaraan-kendaraan tidak hanya dipajang, tapi juga ditempatkan di lingkungan tempat kendaraan itu berasal. Mobil-mobil asal Eropa, misalnya, diparkir di pertokoan di kota-kota di benua tersebut, sebutlah Paris. Dengan konsep tersebut, alhasil tidak sekadar pameran kendaraan, tapi pengunjung dibawa seperti bertamasya ke negeri-negeri asal kendaraan tersebut berasal.
Tidak cukup di sini, pada hari-hari tertentu ada pawai mobil-mobil mewah kuno (yang ternyata masih berfungsi dan bisa dijalankan mesinnya), lengkap dengan karnaval bersama tokoh-tokoh di area yang disebut Broadway Street di Zona Gangster, AS.
Ketan Legenda
Setelah puas mengitari museum, yang luasnya tiga hektare dan mempunyai bangunan bertingkat tiga, kini saatnya berwisata kuliner. Pilihannya adalah ‘Ketan Legenda’, yang berdiri sejak 1967. Ke Batu memang memang tidak lengkap kalau tidak mampir ke Pos Ketan Legenda, yang kini mempunyai dua cabang.
Memang tidak rugi mencicipi penganan ketan ini. Ketannya sangat pulen, disajikan dalam sebuah piring lengkap dengan bubuk kedelai. Hmmm…
Itu yang klasik, nyatanya ketan ini sekarang bisa disajikan dengan berbagai topping, yang tak kurang dari 12 varian yang dihadirkan dalam menu. Sebut saja Ketan Ayam Pedas, Ketan Susu Keju, dan lain-lain, tak terkecuali Ketan Durian. Tentu, tidak hanya ketan, karena ada menu-menu yang lain yang tak kalah maknyusnya.