Jamuan Santap Malam – Promosi Kuliner Indonesia 2016
Promosi Kuliner Indonesia |
Kuliner bukan sekadar makanan, tapi bisa juga menjadi duta sebuah negara. KBRI Madrid sangat menyadari hal itu, dan secara berkala telah mempromosikan warisan budaya kuliner Indonesia ke Spanyol. Tahun ini giliran masakan Padang yang mendapat kesempatan untuk diperkenalkan ke kalangan industri pariwisata Spanyol dan kalangan ahli kuliner internasional, 19 Januari 2016.
Budaya di Balik Kuliner |
Acara dalam format sebuah jamuan santap malam itu berlangsung di Hotel Intercontinenal, Madrid. Tak kurang dari 130 tamu yang hadir malam itu, menyaksikan ketrampilan tim juru masak restoran Marco Padang yang mempunyai keunggulan dalam menyajikan masakan Padang, Sumatera Barat, dengan selera kuliner internasinal.
Banyuwangi Ikut Memeriahkan |
Tidak sekadar makan malam, tapi ruang tempat acara berlangsung mempunyai atmosfer Sumatera Barat, lengkap dengan pertunjukan kesenian asal daerah tersebut.
“Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementrian Pariswasata RI tentang promosi keanekaragaman dan kekayaan waisan budaya kuliner tradisional Indonesia sebagai salah satu daya tarik pariwisata Indonesia,” ujar Duta Besar RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso.
Diplomasi Kuliner |
Sebetulnya, sejak 2011 KBRI Madrid telah memperkenalkan warisan budaya kuliner Indonesia di Spanyol, antara lain melalui kegiatan “Santap Siang Indonesia” (Almuerzo Indonesia) di KBRI Madrid dan “Seminggu Sajian Masakan Eksotik Indonesia” (Semana de Cocina Exotica Indonesia) di Restoran El Jardin, Hotel Intercontinental Madrid, setiap bulan Januari. Memperingati lima tahun kegiatan tersebut, Januari 2015 KBRI Madrid menyelenggarakan “Pekan Warisan Budaya Kuliner Tradisional Indonesia” (Semana Tradicional Culinaria Patrimonio Indonesia) di Restoran El Jardin, Hotel Intercontinental Madrid yang dibuka dengan Gala Dinner di Albenis Hall di hotel yang sama, menyajikan menu tradisional Bali hasil racikan Chef Henry Bloem dan Chef Vindex Tengker.
KBRI Madrid pada September 2013 juga telah menyusun “Buku Masakan Indonesia” dalam bahasa Spanyol (La Exotica Cocina Indonesia). Selain itu pada Januari 2015 untuk pertama kalinya Indonesia berpartsipasi dalam “Madrid Fusion” diwakili oleh Akademi Gastronomi Indonesia (AGI), di bawah pimpinan Vita Datau Mesakh.
Soto Padang |
Ayam Panggang Lado Ijo |
Gule Kambing |
Rendang Hitam Kayu Bakar + Seafood Panggang Pacak |
Babur Ketan Item |
Tahun 2016 masakan Padang dengan tim juru masak (chef) restoran Marco Padang Peranakan, yang terdiri dari Marco Lim, Timotius Agus Rachmat, dan Wanda Mahardi, menyiapkan menu andalan, yang terdiri dari beberapa course, dimulai dari makanan pembuka Soto Padang, disambung dengan Ayam Panggang Ladio Ijo, Randang Hitam Kayu Bakar, Seafood Panggang Pacak, Gule Kambing, serta penutup Bubur Ketan Item.
Kelemahan makanan tradisional biasanya terletak pada presentasinya. Dan itu tidak terjadi dengan makanan dalam santap malam kali ini. Makanan Padang disajikan dalam presentasi yang menarik ala fining dining, bahkan bisa dipadukan dengan winedari Spanyol.
Chef Marco Lim, Timotius Agus Rachmat, dan Wanda Mahardi |
Rendang adalah menu wajib dalam gala dinner ini, bahkan boleh jadi menjadi primadona. Ya, rendang tidak hanya dikenal sebagai masakan Padang, yang sangat populer di Indonesia, tapi santapan berupa daging sapi yang diolah dengan santan hingga kering itu juga masuk di urutan ke-11 dari 50 daftar makanan terenak di dunia yang pernah dipublikasikan CNN, sehingga membuat para tamu penasaran. “Rendang yang mempunyai 27 bumbu, merupakan makanan yang mempunyai filosofi tinggi, populer, dan diharapkan bisa jadi locomotive food untuk makanan Indonesia yang lain,” jelas Vita Datau Mesakh dari AGI. (Burhan Abe)
Baca juga: