Music Score

Paling tidak kita akan mengetahui dengan pasti film yang sedang diputar hanya dengan mendengarkan musik yang tengah mengalun. Popularitas sebuah film tak hanya ditentukan oleh jumlah penonton dan laba yang masuk, tapi oleh karakter tertentu, seperti musik, yang dapat dengan mudah dikenali orang.  

John Towner Williams, atau yang lebih dikenal dengan John Williams, adalah komposer, konduktor, dan pianis. Dia sudah lama berkecimpung dalam industri perfilman. Salah satu karya besarnya dihasilkan ketika bekerja sama dengan George Lucas dalam film Star Wars. Walau film yang dirilisnya sudah memiliki banyak sekuel, karyanya tetap menjadi ikon yang sulit dilepaskan.  

Kalimat pembuka, ”A galaxy far, far away,” yang diikuti dengan musik megah karyanya dikenal secara mendunia sebagai musik pembuka yang identik dengan Star Wars. Kemegahan itu diulangi lagi dalam film Indiana Jones, ET, Superman, Harry Potter, Jaws, Superman, dan Jurassic Park. Selain membantu film memenuhi tujuannya, John Williams berhasil mengidentifikasi karyanya yang lekat dengan film tersebut.  

Dengan kejeniusannya, Williams melakukannya tidak hanya dalam satu genre film. Tangan dinginnya berhasil melakukannya dalam banyak film yang lain. John Williams meraih 5 piala Academy Award, 4 Golden Globe, dan 7 British Academy. Dengan meraih total 49 nominasi Academy Award, nama John Williams kini berada di posisi kedua, di bawah sosok ternama lainnya, Walt Disney.  

Tentu saja bukan hanya John Williams yang memiliki pengalaman itu. Walau tidak sebanyak yang digarap Williams, tidak sedikit film lain yang bernasib serupa di tangan komposer yang berbeda.   Dilansir dari situs Craveonline, dalam artikel 30 Unforgettable Music Score dikatakan, setidaknya ada beberapa nama komposer ternama lainnya yang mampu melakukan apa yang dilakukan Williams melalui karya-karyanya.

Photo by Jon Tyson on Unsplash

Berikut ini beberapa di antaranya.  

Henry Mancini: sosok yang karyanya dikenal saat musiknya mengalun dalam film The Pink Panther. Namun, khusus di Indonesia, musiknya mungkin dikenal saat menjadi tema utama Warkop. Dengan meraih empat piala Oscar sebagai komposer musik film, dia tergabung dalam lebih dari 200 film, seperti Breakfast at Tiffany’s, Days of Wine, dan Ghost Dad.  

Max Steiner: karyanya kebanyakan dikonsumsi dalam genre drama. Steiner berhasil menemani setiap adegan dengan karyanya yang sangat mengagumkan. Tak kurang dari 200 judul film mencatatkan namanya dalam credit title. Banyak yang menyebut, hanya dengan karyanya dalam Gone with the Wind, dia layak disebut sebagai komposer terbesar yang pernah ada.  

Bernard Herrmann: orang yang berjasa terhadap Alfred Hitchcock karena memiliki peran besar menjadikan Psychosebagai film thriller yang paling menakutkan. Film ini bahkan menjadi tren dunia perfilman horor pada saat itu. Adegan pembunuhan ikonik, yang rencananya dihadirkan tanpa suara oleh Hitchcock, tetap diisi oleh Herrmann. Hasilnya yang memuaskan membuat Hitchcock memberi suntikan dana lebih atas tugasnya yang luar biasa.  

Vangelis: komposer besar yang memiliki pengalaman unik. Walau Chariots of Fire memang berhasil memenangi penghargaan untuk kategori Best Picture, yang mengalahkan Redsdan Indiana Jones: Raiders of the Lost Ark, musik yang diciptakannya justru lebih populer dibanding filmnya.  

Monty Norman: karyanya dikenal melalui film yang identik dengan tokoh spionase yang memiliki kemampuan dan karisma yang tinggi. Film yang mengangkat karya Ian Fleming itu membutuhkan musik yang pas untuk menggambarkan sosok ikonik James Bond. Berawal dari film Dr. No, karya Norman identik dengan film-film agen MI6 hingga saat ini.  

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Djournal Coffee Hadirkan Identitas Baru dengan Semangat yang Lebih...

Menunjuk Laura Basuki sebagai Chief Excitement Officer, Djournal Coffee Membawa Pengalaman Kopi ke Level...

Nasionalisme dalam Kabut Digital: Sebuah Refleksi atas Karya Denny...

Oleh: Burhan Abe Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital, Denny JA melalui...

Nasionalisme Di Era Algoritma

Oleh: Denny JA (Di tahun 2024, sambil memainkan aplikasi kecerdasan buatan, anak muda itu merenungkan...

HUT, Destinasi Kuliner dan Gaya Hidup Terbaru di Bali

HUT Café kini hadir sebagai magnet baru bagi pencinta kuliner di kawasan Seminyak, Bali....

Apéritif dan Pinstripe Bar: Bawa Suasana Internasional ke Dunia...

Mendekati akhir 2024, duo restoran dan bar favorit di Bali, Apéritif dan Pinstripe Bar,...

Retreat Memikat di Plataran Puncak Resort

Rasakan keindahan Plataran Puncak Resort, destinasi sempurna untuk liburan tak terlupakan dan acara istimewa...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here