MERAYAKAN usia satu abad pasti seru. Itu pula yang membuat saya datang ke pesta Anniversary 100th Martell Cordon Bleu di Golden Ballroom, Hotel Mulia Jakarta, Rabu 23 Mei lalu.
Sebelumnya, tepatnya berlangsung dua hari 22- 23 Mei 2012 di hotel yang sama dilangsungkan pula Art Exhibtion. Berkolaborasi dengan kurator museum Amir Sidharta, acara itu dbuka oleh Edhi Sumadi, Commercial Director Of Pernod Ricard Indonesia dan Thierry Giraud sebagai The Heritage Director & Brand Ambassador Martell.
Dari situ saja terlihat jelas bagaimana Martell Cordon Bleu diposisikan. Cognac ini adalah simbol dari French art de vivre.
Martell Cordon Bleu adalah penemuan abadi sejak 1912. Selama 100 tahun, Martell Cordon Bleu telah disuling menjadi cognac yang langka dengan keanggunan dan kehalusan yang tak tertandingi. Ketika diciptakan pada tahun 1912, Martell Cordon Bleu dengan cepat mendapat pengakuan di seluruh dunia. Cognac ini menjadi ikon dan pilihan bagi para pecinta cognac sejati yang cerdas.
Martell Cordon Bleu dikategorikan sebagai cognac XO (extra old) yang benar-benar unik. Dengan rasa buah manisan dan kue jahe, menjadikannya sebagai cognac yang sangat menarik, dan merupakan ekspresi otentik dari kebun anggur Borderies.
Ketika Edouard Martell menciptakan Martell Cordon Bleu, ia dengan tegas memilih biru sebagai warna dari Martell. Terkait secara sistematis dengan merek ini sejak 1848, warna biru Martell adalah lambang pengakuan untuk garis keturunan pelaut dan karier awal Jean Martell. Dengan memilih menyebutnya sebagai Cordon Bleu, Edouard Martell dengan berani memberi nama yang tepat, dan melepaskan diri dari kebiasaan pada waktu itu, serta menyatukan nama Martell dengan kualitas cognac ini.
Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 100, Martell mendesain sebuah edisi terbatas. Martell mendandani botol Cordon Bleu, dengan bentuk elegan yang sesuai dengan bentuk aslinya, serta membuatnya sangat mudah untuk dikenali. Botol edisi centenary ini keseluruhannya berwarna biru untuk menghormati warna simbol dari Martell. Lambang centenary, segel, leher dan tutup botol yang berwarna perak ini memperkuat dan mempertegas warna biru dari botol ini.
Keanggunan Cordon Bleu, serta kandungan sejarahnya, malam itu seakan tertumpah. Sejak pintu masuk Golden Ballroom Hotel Mulia sudah ditandai dengan berbagai atribut spirit asal Prancis ini. Mulai dari desain ruangan, ornamen, lampu-lampu, hingga pernik-pernik pesta.
Makanan ala hotel bintang lima disajikan secara prasmanan, dan yang menarik tentu saja minumannya, Martell Gordon Bleu 100 Centenary Edition. Baik yang disajikan murni on ice hingga dicampur dengan aloe vera menjadi cocktail yang menyegarkan. Tidak cukup segelas, tapi menggoda untuk terus tambah dan tambah…
Selesai acara makan malam, inilah momen yang tidak boleh dilewatkan, fashion show menawan yang tidak hanya menampilkan busana-busana seksi dan elegan, tapi juga menghibur mata – lengkap dengan permainan tata lampu yang menawan. Model-model semampai itu mengenakan busana hasil karya desainer terkenal: Priyo Oktaviano, Oscar Lawalata, Sapto Djojokartiko, dan Rusly Tjohnardi. Koreografi dipercayakan kepada Ari Tulang.