SOAL harga memang relatif. Tapi tidak bisa dipungkiri, wine di Indonesia, menurut Burhan Abe, tergolong mahal – bahkan lebih mahal dibandingkan di negara asalnya. “Hal lain yang membuat wine di sini sangat mahal, terutama ada pajak minuman beralkohol yang dikategorikan sebagai barang mewah. Belum lagi ongkos pengiriman barangnya,” tuturnya.
Wine atau minuman beralkohol yang terbuat dari sari anggur jenis vitis vinifera ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980-an. Soal jenisnya, minuman yang dibuat melalui fermentasi gula di dalam anggur itu memang banyak. “Wine memang ribuan jenisnya, tapi tidak perlu dihapal kok, yang penting kita bisa menikmatinya,” katanya.
Memang, ada beberapa jenis anggur yang populer. Jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia antara lain Merlot, Cabernet Sauvignon, Shiraz, dan Pinot Noir. Sementara untuk anggur putih yang populer seperti Chardonnay, Sauvignon Blanc, Semillon, Riesling, dan Chenin Blanc.
Secara garis besar, anggur terbagi menjadi dua, merah dan putih. Tapi di luar itu ada rose wine, wine berwarna merah muda dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan red wine. Sementara sparkling wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbondioksida di dalamnya. Champagne adalah sparkling wine, tapi dihasilkan di wilayah yang sama di Prancis, yakni Champagne. Ada pula sweet wine dan fortified wine. Sudah menemukan wine pilihan? Let’s toast! (YKO)
Sumber: Nonstop, 22 April 2012