In Vino Veritas (2)

Popularitas wine di Jakarta makin tinggi. Indikasinya tidak hanya makin banyak wine lounge yang berdiri, tapi ritual minum wine kini bak minum bir saja. Bukan berarti wine menjadi murahan, tapi wine kini tersosialisasikan dengan lebih baik dibandingkan dengan era sebelumnya.

Dulu hanya di hotel berbintang lima saja yang menyediakan wine, atau wine lounge di kawasan Kemang yang banyak ditinggali para ekspatriat. Kini, tempat minum wine mulai meluas wilayahnya, mulai dari Mega Kuningan hingga Kelapa Gading. Bahkan ada juga di mal-mal dan plaza-plaza. Sebutlah Cork & Screw yang cabang keduanya hadir di Plaza Indonesia.

Lokasi yang disebut terakhir ini sangat strategis, karena berada di lantai dasar dan berhadapan langsung dengan Bundaran HI. Suatu sore dengan view air mancur yang indah saya dijamu oleh yang empunya, Reeza Budhisurya. Kami memilih red wine Australia. Entah mengapa akhir-akhir ini saya suka anggur asal Negeri Kangguru itu. Apalagi ketika saya mem-posting foto-foto kegiatan wine tasting di Facebook, seorang teman yang kini tinggal di Canberra memberi komentar, “Kenapa nggak mencoba wine Aussie, nggak kalah dengan produk Prancis loh!” 

Ya, selera orang memang tidak sama, dan kebetulan lidah saya paling cocok dengan wine Australia, yang lebih light. Sebelumnya saya juga merasakan red wine Australia juga di The Wine Centre, milik Sarana Tirta Anggur, yakni Mid Day Shiraz. Rasa tidak bisa bohong, kata sebuah iklan. In vino veritas, dalam anggur ada kebenaran!

Tapi saya memang bukan wine expert, apalagi sommelier, jadi setuju saja dengan pilihan penjamu, yang tentunya lebih ahli. Dari merekalah saya banyak belajar wine, dari Reeza, Suryadi yang empunya The Wine Centre, atau Yohan Handoyo yang menulis buku “Rahasia Wine”, juga dari teman baik saya Dave Graciano, yang memang berkecimpung di F&B, termasuk wine. Mereka adalah orang-orang yang tidak pelit membagi ilmunya.

“Manusia telah membuat minuman anggur sejak sekitar lima ribu tahun yang lalu,” cerita Reeza. Wow, itu berarti pada zaman Nabi Nuh wine sudah ada.

Itu memang masih debatable, meski kalau saya mendebatnya tidak punya dasar, dan juga nggak penting. Tapi yang tidak bisa dimungkiri, wine adalah minuman yang populer di dunia – mungkin hampir menyamai popularitas kopi dan teh.

Negara-negara yang penduduknya banyak mengkonsumsi wine adalah Prancis, Italia, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Argentina, Inggris, China, Rusia, dan Rumania. Jika tolok ukur yang digunakan adalah angka per kapita, daftar tersebut menjadi Luxemburg, Perancis, Italia, Portugal, Kroasia, Swiss, Spanyol, Argentina, Uruguay, dan Slovenia.

Tapi minum wine tidak seperti air biasa tentu, ada ritual tersendiri. Minimal, wine tidak untuk diminum sebagai “obat haus”, tapi sebagai teman makan, disebut juga sebagai social drink, sehingga wine tidak bisa diminum sendirian.

Mencicipi wine sebotol sendirian, selain memabukkan, jelas kurang elok. Apalagi tujuan mencicipi wine bukan untuk mabuk-mabukan, tapi sebagai sarana bersosialisasi. Sebuah klub pecinta wine “kelas atas” yang disebut Gran Cru saja membutuhkan 13 orang (jumlah yang optimum) untuk mencicipi sebotol wine premium – maklum, harganya ada yang Rp 50 juta per botol.

Related Stories

spot_img

Discover

Agora Mall, Destinasi Gaya Hidup Modern di Thamrin Nine...

Terletak di kompleks prestisius Thamrin Nine, Agora Mall terhubung langsung dengan landmark ikonis seperti...

Djournal Coffee Hadirkan Identitas Baru dengan Semangat yang Lebih...

Menunjuk Laura Basuki sebagai Chief Excitement Officer, Djournal Coffee Membawa Pengalaman Kopi ke Level...

Nasionalisme dalam Kabut Digital: Sebuah Refleksi atas Karya Denny...

Oleh: Burhan Abe Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital, Denny JA melalui...

Nasionalisme Di Era Algoritma

Oleh: Denny JA (Di tahun 2024, sambil memainkan aplikasi kecerdasan buatan, anak muda itu merenungkan...

HUT, Destinasi Kuliner dan Gaya Hidup Terbaru di Bali

HUT Café kini hadir sebagai magnet baru bagi pencinta kuliner di kawasan Seminyak, Bali....

Apéritif dan Pinstripe Bar: Bawa Suasana Internasional ke Dunia...

Mendekati akhir 2024, duo restoran dan bar favorit di Bali, Apéritif dan Pinstripe Bar,...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here