Tak Lekang oleh Waktu

Pesan pendek masuk ke telepon genggam saya beberapa waktu yang lalu. Pengirimnya Olga Lydia: We would like to welcome you to Elbow Room’s Soft Opening. Enjoy our great food and exclusive beers & wine at 30% discount!

Menarik, bukan diskonnya semata, tapi model cantik itu benar-benar serius masuk ke bisnis food and beverage (F&B). Sebelumnya ia bersama teman-temannya membuka La Forca, kafe yang mempunyai fasilitas biliar, kemudian Poke Sushi, dan kini bersama Anya Dwinov, Olga membuka bar di bilangan Kemang Jakarta. “Tidak selamanya saya jalan di catwalk, jadi harus memikirkan bisnis di luar modeling,” katanya waktu itu.

Alasan kali ini mungkin sama, tidak selamanya Olga menjadi artis, dan tidak hanya mengandalkan penghasilan dari dunia keartisan. “Tidak sembarang bisnis tentu saja, kebetulan bisnis yang saya tekuni saat ini sesuai dengan passion saya, lifestyle,” jelasnya.

Kalau mau jujur, dunia keartisan di Indonesia memang sangat terbatas. Berbeda dengan di AS, misalnya, artis dan penyanyi bisa bertahan sampai tua. Meryl Streep, misalnya, di usia yang tidak bisa dikatakan muda, masih mendapatkan peran utama dalam banyak film. Gloria Estefan atau Natalie Cole masih mengeluarkan album dan selalu mengadakan konser.

Di Indonesia bukannya tidak ada artis yang mampu bertahan sampai gaek, tapi bisa dihitung dengan jari. Itu sebabnya para selebriti, selagi beada di puncak karier, harus memikirkan karier di luar keartisan. Pelawak Tukul Arwana membuka bisnis kos-kosan, artis cantik Titi Kamal terjun ke bisnis restoran, DJ Riri buka kafe & bar, penyanyi dangdut Inul Daratista pun terjun ke bisnis karaoke keluarga dengan nama Inul Vizta. “Kalau ngebor terus pasti berisiko,” itulah salah satu alasannya. Bisnis yang dimulai Inul sejak 2004 itu tergolog sukses dan kini memiliki lebih dari 25 cabang.

Kalau diperhatikan, bisnis yang paling banyak ditekuni para selebriti adalah bisnis F&B, paling tidak yang masih ada hubungannya dengan gaya hidup. Apakah karena bisnis F&B mudah dilakukan?

Tidak juga. Karena ang dibutuhkan tidak sekadar menyalurkan hobi semata, tapi harus ada passion, skill, diferensiasi, strategi pemasaran yang jitu, dan tentu saja strategi bisnis yang matang. Kalau tidak, siap-siap saja untuk gulung tikar.

Tapi yang jelas, bisnis F&B mempunyai potensi yang besar di Indonesia. Banyak restoran, kafe dan bar baru bermunculan – meski tak sedikit yang tutup. Kalau tidak mana mungkin investor-investor asing melirik bisnis ini. Kenny Rogers Roasters, untuk menyebut contoh. Restoran franchise asal AS ini sudah ada di Pacific Place, dan akan dikembangkan di Mal Pondok Indah 2 Jakarta. Yang membawa ke Indonesia adalah Berjaya Corporation Berhard asal Malaysia.

Photo by Austin Distel on Unsplash

Di Malaysia sendiri, saat ini Kenny Rogers Roasters sudah mempunyai lebih dari 50 gerai, padahal jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan Indonesia. “Di Kuala Lumpur dengan populasi tidak lebih dari 5 juta jiwa, terdapat lebih hampir 30 gerai. Jadi, kalau Jakarta dengan penduduk 14 juta jiwa, mestinya terbuka kemungkinan untuk lebih tumbuh,” Dato’ Francis Lee, Executive Director Berjaya Group, sekaligus President Roasters Asia Pacific, kepada Majalah MIX.

Ya, bisnis F&B, mengutip (almarhum) Benyamin Sueb, memang kagak ada matinye. Dalam ungkapan yang lebih baru, mengutip judul lagu terbaru Kersipatih, Tak Lekang oleh Waktu. Secara logika yang utama dalam industri ini adalah orang harus makan.

Related Stories

spot_img

Discover

Yuki: Membawa Angin Segar ke Dunia Kuliner Bali dengan...

Rasakan pengalaman izakaya klasik yang diperbarui dengan sentuhan inovasi dan kreativitas. Sebagai restoran izakaya Jepang...

Celebrate Lunar New Year with Aman

A time of festivity, welcoming the Year of the Snake. Across Aman’s tranquil retreats worldwide,...

Era Digital: Transformasi Bisnis dan Komunikasi

Transformasi digital telah menjadi faktor utama yang mengubah dinamika bisnis dan komunikasi secara global....

Penang: Recipes & Wanderings Around an Island in Malaysia

A New Cookbook Celebrating The Culinary Heritage of Penang, Malaysia  Belmond and Apartamento proudly present...

Penang: Recipes & Wanderings Around an Island in Malaysia...

Contributor Bios Luo Yang was born in the 80s in Liaoning, China, and currently lives in...

Vero Angkat AI ke Depan Panggung PR dan IMC

Vero memperkenalkan pentingnya Artificial Intelligence (AI) dalam komunikasi modern melalui seminar di Universitas London...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here