Single this valentine’s day? Not for long… !!! Join us. What: Speed dating. Where: Portobelo, Jakarta. When: Friday, February 13th 2009. Time: 08.00 PM. Dress to impress!
Begitulah iklan ajakan untuk merayakan Valentine’s Day sebuah kafe yang terletak di Mid Plaza Midplaza 2 Building, Jl. Jendral Sudirman Jakarta itu. Target mereka kali ini adalah orang-orang yang single and available, ready to mingle, university educated, between the ages of 25 to 40, and hold a steady job.
Portobelo hanya salah satu kafe yang memanfaatkan Valentine’s Day sebagai waktu yang tepat untuk menarik tamu lebih banyak. Seperti perayaan hari-hari besar lainnya, meski kali ini kalender tidak berwarna merah atau tidak libur, Hari Kasih Sayang yang dirayakan di berbagai negara ini adalah saat yang tepat menggandakan pendapatan. Kafe-kafe dan restoran-restoran mengemas berbagai acara yang berkaitan dengan Valentine’s Day, mulai dari romantic dinner package hingga speed dating.
Well, Valentine’s Day boleh saja diperdebatkan di Indonesia, apakah layak dirayakan atau tidak karena tidak sesuai dengan kebudayaan. Tapi nyatanya, Valentine’s Day memang tradisi yang berakar dari Katolik, tapi saat ini sudah berubah menjadi fenomena sosial budaya.
“Valentine adalah gejala globalisasi. Gejala gaya hidup yang menyebar ke mana-mana, Jadi kalau ada yang merayakan Valentine, sesuaikanlah dengan konteks Indonesia. Sebab Valentine tidak bisa dicegah, sulit untuk dibendung, apalagi dilarang,” ujar cendekiawan muslim Azyumardi Azra, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Memang, orang yang merayakan Valentine kini tidak ambil pusing dengan latar belakang atau sejarah tentangnya. Anak-anak muda, dengan latar belakang keyakinan apa pun, juga tidak peduli siapa yang sebenarnya diperingati, tanggal 14 Februari tetaplah dianggap sebagai momen yang tepat untuk melakukan hal-hal yang barkaitan dengan pengungkapan kasih sayang.
Juga tidak bisa dimungkiri, Valentine’s Day juga dianggap sebagai waktu yang tepat bagi para pelaku bisnis untuk menaikkan penjualannya dan mengeruk keuntungan yang besar. Tidak hanya kafe dan restoran, pusat perbelanjaan, hotel-hotel ternama pun menggelar acara yang berkaitan dengan perayaan cinta tersebut. Tidak berbeda dengan saat perayaan hari-hari besar lainnya, entah itu Natal, Idul Fitri, Imlek, dan lain-lain.
Lihat saja di berbagai pusat perbelanjaan menjelang Valentine’s Day ini, berbagai produk: kartu, bunga, balon, coklat, dan pernak-pernik khas Valentine yang lain, dipajang secara mencolok. Tempat-tempat tersebut didesain dengan hiasan hati, serta dominan warna pink.
Jangankan toko bunga, tidak hanya di pusat perbelanjaan mewah tapi juga di berbagai tempat, yang pasti panen. Maklum, bunga saat ini dianggap sarana yang efektif untuk menyatakan cinta.
Tapi toko buku pun tidak ketinggalan untuk memanfaatkan Valentine’s Day untuk mnggenjot penjualannya dengan berpromosi habis-habisan. Sebuah toko buku ternama pun tak segan-segan menawarkan Valentines Day Gift Book. “Merayakan hari kasih sayang bersama kekasih adalah indah, tapi ada baiknya anda mengetahui lebih jelas apakah pasangan Anda orang yang anda inginkan? Orang yang akan berjodoh dengan anda? Jangan ragu lagi, buku ini akan membantu Anda,” begitu bunyi iklannya.