Dari Petualangan hingga Koleksi

Tidak gampang mendaki gunung, selain butuh ketrampilan khusus, ketahanan tubuh, juga waktu dan biaya. Tapi namanya juga hobi, apa pun akan dilakukan untuk memenuhi keinginan dan mendapatakan kesenangan. Hobi tidak hanya terbatas pada berpetualang atau mendaki gunung seperti Amir. Masih banyak jenis kegemaran lain, yang bai orang tertentu, termasuk remeh-temeh. Sebutlah mengumpulkan sesuatu (koleksi), juga hobi yang lain seperti filateli, fotografi, kaligrafi, melukis, menjahit, origami, otomotif, dan lain-lain.

Tedjo Iskandar adalah salah seorang contoh kolektor andal. Ia mengumpukan pernik-pernik, mulai dari pernak-pernik Hardrock Café hingga bir berbagai merek dari berbagai negara. Maklum, ia tidak hanya hobi traveling tapi profesinya memang seorang tour guide yang setiap tahun bepergian sedikitnya ke tiga negara. “Koleksi saya ini ibarat saksi sejarah, bahwa saya pernah ke negara ini, negara itu…,” katanya.

Mengapa pernak-pernik Hardrock Café dan bir? Hardrock Café adalah ikon masa kini yang ada di kota-kota besar dunia, sedangkan bir juga diproduksi negara-negara modern – masing-masing mengeluarkan merek-merek yang unik. Saking cintanya pada koleksinya, Tedjo membuat lemari khusus di kantornya untuk menyimpan barang-barang hasil buruannya dari pelbagai negara. 

Lain lagi dengan cerita Taufik Dasaad. Bapak satu anak ini terobsesi dengan pada dunia militer yang penuh disiplin. Ia tidak hanya meniru kedisiplinannya, tapi ia juga mengoleksi benda-benda yang berbau militer, mulai dari seragam, emblem, hingga senapan. “Kebetulan saya kenal dengan beberapa perwira tinggi,” ungkap pecinta fotografi ini.

Fotografi? Ini juga salah satu hobi Taufik yang lain. Bukan hanya hobi ternyata, tapi pekerjaannya memang fotografer. “Dulu hobi, sekarang profesi,” ungkapnya.

Memang banyak orang yang menekuni hobi, yang kemudian menjadikannya sebah profesi. Selain Taufik, kita mengenal Jay Subijakto, Kay Moreno, Pinky Mirror, Sam Nugroho, dan yang lebih senior Darwis Triadi. Itu yang di bidang fotografi, di jalur musik kita mengenal promotor musik Adrie Subono yang dulunya pemain band, impresario Peter Gontha yang sukses menggelar Java Jazz yang hobi berat main piano (jazz). 

Kesenangan, hobi, atau profesi, tergantung dari sudut mana Anda memandangnya. (Burhan Abe)

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Yuki: Membawa Angin Segar ke Dunia Kuliner Bali dengan...

Rasakan pengalaman izakaya klasik yang diperbarui dengan sentuhan inovasi dan kreativitas. Sebagai restoran izakaya Jepang...

Celebrate Lunar New Year with Aman

A time of festivity, welcoming the Year of the Snake. Across Aman’s tranquil retreats worldwide,...

Era Digital: Transformasi Bisnis dan Komunikasi

Transformasi digital telah menjadi faktor utama yang mengubah dinamika bisnis dan komunikasi secara global....

Penang: Recipes & Wanderings Around an Island in Malaysia

A New Cookbook Celebrating The Culinary Heritage of Penang, Malaysia  Belmond and Apartamento proudly present...

Penang: Recipes & Wanderings Around an Island in Malaysia...

Contributor Bios Luo Yang was born in the 80s in Liaoning, China, and currently lives in...

Vero Angkat AI ke Depan Panggung PR dan IMC

Vero memperkenalkan pentingnya Artificial Intelligence (AI) dalam komunikasi modern melalui seminar di Universitas London...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here