Dari Pesta ke Pesta, Potret Seorang Jet Set

Tiada hari tanpa pesta. Begitulah gaya hidup kaum jet set masa kini. Siapa bilang pesta hanya menghamburkan uang dan mereguk kesenangan sesaat. Ada kepentingan bisnis dan pekerjaan, seperti yang diyakini Shirley Pudjiwati, eksekutif Grup Sinar Mas.

Raut muka bahagia dan senyum ramah terus memancar dari wajah para pengelola Cilantro Asian Lounge & Bistro dalam menyambut tamu. Maklum dalam grand opening restoran di lantai 46 & 47 Wisma BNI itu dihadiri sejumlah tamu penting. Terlihat Fauzi Bowo, Wakil Gubernur DKI yang sekaligus meresmikan resto ini, mantan Menteri Orde Baru Cosmas Batu Bara, pengacara Denny Kailimang, Karta dan Sasmita (ayah dan anak pemilik Mega Glodok Kemayoran), para pengusaha, serta eksekutif baik domestik maupun ekspat.

Sebelum naik ke resto di ketinggian 240 meter yang diklaim sebagai resto tertinggi di Indonesia itu, para tamu disambut oleh pertunjukan barongsai, sambil disuguhi snack dan cocktail. Sambutan demi sambutan pun disajikan sebagai pertanda resto secara resmi dibuka. Setelah itu para tamu berhamburan menyantap berbagai hidangan yang menjadi ciri khas resto, yaitu makanan Cina, Thailand dan Jepang. Mereka saling menyapa, alunan musik menghangatkan suasana. Derai tawa sekali-kali terdengar.

Di antara kerumunan tamu terlihat Shirley Pudjiwati yang mengenakan gaun malam berwarna merah menyala dengan dada terbuka yang dibalut scarf. General Manager Divisi Pemasaran Korporat Asian Pulp and Paper Grup Sinar Mas ini, nampak asyik berbincang dengan sejumlah tamu sambil menyantap hidangan. Ia pun nampak akrab dengan pemilik dan pengelola resto. Ini kedua kalinya, SWA mengikuti Shirley menghadiri pesta.

Beberapa hari sebelumnya, wanita lajang ini terlihat hadir di pesta yang digelar Single Executive Club di Upstair, Plaza Senayan, Jakarta. Seperti nama klubnya, acara ini dihadiri para eksekutif berbagai kalangan yang masih bersatus single. Wardiman Djoyonegoro, mantan Mendikbud, juga nampak hadir. Suasananya rileks, ada alunan musik live, serta games yang dipandu model Aimee Juliet. “Memang tidak semeriah sebelumnya, di mana 400 tamu bisa hadir. Mungkin, saat ini banyak anggota yang masih liburan,” papar Shirley, yang ikut membidani lahirnya organisasi nirlaba ini.

Acara pesta memang sering disambangi Shirley. Dalam sebulan bisa 5-10 kali ia menghadiri berbagai pesta, termasuk pesta yang terkait dengan urusan kerja. Ini sesuai dengan undangan yang ada. “Saya selalu menghadiri undangan grand opening kafe-kafe di Jakarta, fashion show, ataupun social charity,” papar kelahiran Surabaya, 23 April 1966 ini. “Itu di luar kegiatan clubbing bersama teman-teman,” tambahnya.

Lulusan Universitas Macquarie, Sydney (Jurusan Statistik dan Sosiologi) dan Careers Business College (Jurusan Hospitality Management), Sydney, Australia ini belakangan sebenarnya tidak begitu suka clubbing dengan musik hingar-bingar. Ia justru lebih memilih suasana yang santai dalam makan malam yang romantis, serta minum wine.

Tidak jarang, bersama gengnya ia menyambangi wine cellar di Hotel Regent atau Hotel Inter-Continental. “Fun rasanya. Berkumpul dan ngobrol dengan teman-teman, membicarakan berbagai pengalaman hidup, termasuk bisnis,” ujarnya seraya menyebut beberapa anggur favoritnya, seperti Chateauneuf du Pape dan Mersault (red wine), Chablis, Puligny-Montrachet dan Moet Chandon (white wine). Untuk acara ritual ini, berlima atau bertujuh, ia bisa menghabiskan Rp 5-7 juta yang dibayar patungan.

Soal busana, wanita yang pernah 10 tahun tinggal di Australia dan bekerja di beberapa perusahan di sana itu menyukai yang simpel, seksi, tapi elegan. “Tapi tentu, harus disesuaikan dengan tema pestanya,” ujar penggemar busana rancangan Giorgio Armani dan Sebastian Gunawan itu. Untuk wewangian ia memakai Chance dari Chanel atau Envy dari Gucci — berbeda dari pemakaian sehari-hari ia lebih memilih Pleasures dari Estee Lauder.

Shirley percaya bahwa aktivitas malam yang dilakukannya bukan sekadar pesta yang menghamburkan uang, melainkan juga untuk memperluas jejaring. Menurut mantan Manajer Customer Service & Merchant Business Diners Club International, Jakarta itu dalam acara-acara yang ia lakoni, selain ada excitement juga bisa bertemu banyak orang. Dalam pesta ia bisa bertemu dengan para pengusaha dan orang-orang sukses. Kalau dibanding dalam acara formal, suasana pesta lebih gampang cair, di samping terasa lebih rileks walaupun ada lobi bisnis.

Ia pun terlibat aktif dalam berbagai kegiatan serupa di beberapa kota besar dunia, misalnya gathering para eksekutif asal Asia Afrika yang diadakan di Singapura. Juga, acara sejenis di Jepang sepanjang tahun 2003. “Maklum, saya kan sering bertugas ke Jepang untuk mengawasi strategi pemasaran di sana,” ujar mantan Direktur Pemasaran Indonesia Professional Association (IPA) ini.

Di luar pesta dan gathering, pengendara Mercedes Benz 300 E ini ternyata juga suka kegiatan olah raga yang kental dengan gaya hidup eksekutif masa kini, seperti boling, arung jeram dan golf. Ia pun rajin aerobik dan kebugaran di Quantum Athletic Club, Menara Imperium Jakarta.

Selain itu, ia dan teman-temannya dari IPA dan Lion’s Club kerap melakukan kegiatan sosial: memberi sumbangan anak-anak asuh mereka, mengunjungi panti asuhan, atau mengumpulkan dana untuk bencana alam. Kendati begitu, “Dalam mengemas acara sosial, harus ada unsur entertainment-nya,” tutur bungsu dari dua bersaudara yang piawai bermain gitar dan piano itu.

Shirley memang tipe wanita yang tidak bisa diam. Di tengah pekerjaan, pesta dan aktivitas sosialnya, ia masih menekuni bisnis pribadinya, yakni galeri bunga Royal Flo di Hotel Shangri-La Jakarta. Usaha baru sekaligus kegiatan menyalurkan hobi ini, menerima pula jasa mendekorasi bunga untuk pelaminan, hand bouquet, dan penataan bunga untuk berbagai acara.

“Saya pernah menata pesta dengan konsep di kapal besar di Hotel Mandarin,” kata Shirley yang fasih pula berbahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. (Burhan Abe & Dede Suryadi)

SWA, 22 Desember 2003

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Nasionalisme dalam Kabut Digital: Sebuah Refleksi atas Karya Denny...

Oleh: Burhan Abe Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital, Denny JA melalui...

Nasionalisme Di Era Algoritma

Oleh: Denny JA (Di tahun 2024, sambil memainkan aplikasi kecerdasan buatan, anak muda itu merenungkan...

HUT, Destinasi Kuliner dan Gaya Hidup Terbaru di Bali

HUT Café kini hadir sebagai magnet baru bagi pencinta kuliner di kawasan Seminyak, Bali....

Apéritif dan Pinstripe Bar: Bawa Suasana Internasional ke Dunia...

Mendekati akhir 2024, duo restoran dan bar favorit di Bali, Apéritif dan Pinstripe Bar,...

Retreat Memikat di Plataran Puncak Resort

Rasakan keindahan Plataran Puncak Resort, destinasi sempurna untuk liburan tak terlupakan dan acara istimewa...

Jaipur Rugs Expands its Presence in Asia with the...

Jaipur Rugs, an icon in the realm of handmade rugs, proudly unveils its flagship...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here