Pria-pria Penjual Cinta

Mereka adalah pria-pria pintar dan profesional dalam urusan pekerjaan. Tapi mengapa harus memacari wanita kaya atau bahkan bosnya sendiri di kantor. Demi karier atau untuk memicu gairah dan kesenangan semata? Yang jelas, inilah hubungan asmara yang paling berisiko, bahkan memicu skandal. (Burhan Abe)

Sebuah penelitian di Italia menyimpulkan bahwa bercinta dengan bos ternyata lebih mengasyikkan. Para bos (pria) ternyata bukan hanya piawai di tempat kerja, tapi juga lebih hot di ranjang. Setidaknya, begitulah pengakuan 2/3 wanita yang pernah punya pengalaman dengan bos mereka.

Studi terhadap sejumlah responden tersebut menyimpulkan bahwa wanita yang bercinta dengan bos mendapatkan pengalaman yang paling memuaskan. Hal ini agaknya berkaitan dengan daya tarik bos itu sendiri, yang lekat dengan citra kekuasaan, uang, dan seks. ”Sebetulnya bukan karena bos itu hebat bercinta, tapi karena dia adalah orang yang berpengaruh. Apalagi bila mereka juga dijanjikan sesuatu, yang menjadi stimulus bagi gairah dan kesiapan bercinta,” demikian kesimpulan studi yang dilakukan oleh Institute for Interdisciplinary Psychology tahun 2002.

Bagaimana jika sang bos seorang wanita? Apakah para pria yang bercinta dengan sang atasan akan mendapatkan pengalaman serupa? Memang belum ada penelitian khusus terhadap masalah ini. Boleh jadi, ada sejumlah pria yang mendapatkan pengalaman yang mengasyikkan bila bercinta dengan wanita ”powerful” yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Namun beberapa nara sumber pria yang menjalin hubungan dengan sang bos yang diwawancarai ME, tidak mengindikasikan sedikit pun seputar ”ranjang”. Yang muncul justru tentang hubungan sosialnya: relasi antara ”atasan dan bawahan”, ”karier dan cinta”, dan seterusnya.

Bahkan Irwan M. Hidayana, Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Jakarta memastikan bahwa pria-pria yang menjalin asmara dengan wanita kaya yang usianya lebih tua atau dengan atasannya, motivasinya justru lebih banyak berkaitan dengan pekerjaan. “Cara ini oleh sebagian eksekutif dianggap cukup efektif untuk menaikkan karier,” katanya.

Dengan menjalin asmara dengan wanita kaya atau bosnya sendiri, demikian Irwan, akan menaikkan status mereka. Jabatan di kantor cepat terangkat, dan materi pun berkecukupan. Itu pula yang dialami oleh, sebutlah Peter Edward dan Boy Firmansyah. Dengan menjalin asmara dengan atasan, kedua pria eksekutif itu tidak hanya bisa beroleh materi, tapi membuat jalan kariernya mulus tanpa hambatan.

”Saya memang punya target ketika melihat peluang bisa mendekati bos saya. Tujuan saya jelas, agar promo saya lebih mulus saja. Saya perlu karier yang bagus serta kehidupan sosial keluarga yang baik,” aku Eward yang mempunyai keluarga itu terus terang.

Di perusahaan alat-alat berat tempat ia bekerja bapak dua anak itu memang cepat melejit kariernya. Semula ia hanyalah seorang staf di divisi engineering, tapi setelah menjalin asmara dengan sang bos, ia langsung bisa menduduki posisi manajer di divisi marketing communication.

Boy Firmansyah mempunyai pengalaman kurang lebih sama. Setelah berhubungan “khusus” dengan sang bos, karier yang baru dipupuknya selama setahun lebih itu langsung melesat bak roket. Berawal dari staf pemasaran biasa, kini ia menyandang asisten manajer bidang pemasaran. Maklum, sang kekasih yang juga atasannya itu menjabat sebagai regional manager di perusahaan yang sama, yang tentunya mempunyai pengaruh yang besar terhadap kariernya.

Boy memang sempat membantah kalau hubungannya dengan sang atasan memuluskan kariernya. Apalagi, kunci kesuksesan di bidang pemasaran adalah networking, bukan koneksi atasan. Tapi yang tidak dimungkiri, sang pacar yang atasannya itu selalu membantu Boy membuka jalan dan meluaskan pergaulan bisnisnya. Tidak hanya itu, segala kebutuhannya pun, mulai dari kredit kepemilikan rumah hingga mobil mewahnya, selalu mendapatkan “subsidi” dari kekasihnya. Nah, kan?

Dating at Work

Karier memang sangat penting dalam dunia kerja. Penghasilan yang lebih tinggi dan semakin menguatnya eksistensi diri menjadi salah satu alasan mengapa hal yang satu ini selalu dikejar banyak orang.

Related Stories

spot_img

Discover

Agora Mall, Destinasi Gaya Hidup Modern di Thamrin Nine...

Terletak di kompleks prestisius Thamrin Nine, Agora Mall terhubung langsung dengan landmark ikonis seperti...

Djournal Coffee Hadirkan Identitas Baru dengan Semangat yang Lebih...

Menunjuk Laura Basuki sebagai Chief Excitement Officer, Djournal Coffee Membawa Pengalaman Kopi ke Level...

Nasionalisme dalam Kabut Digital: Sebuah Refleksi atas Karya Denny...

Oleh: Burhan Abe Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital, Denny JA melalui...

Nasionalisme Di Era Algoritma

Oleh: Denny JA (Di tahun 2024, sambil memainkan aplikasi kecerdasan buatan, anak muda itu merenungkan...

HUT, Destinasi Kuliner dan Gaya Hidup Terbaru di Bali

HUT Café kini hadir sebagai magnet baru bagi pencinta kuliner di kawasan Seminyak, Bali....

Apéritif dan Pinstripe Bar: Bawa Suasana Internasional ke Dunia...

Mendekati akhir 2024, duo restoran dan bar favorit di Bali, Apéritif dan Pinstripe Bar,...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here