Jangan salah, mobil-mobil mewah ini punya pasar khusus. Pembelinya adalah orang-orang yang masuk kategori platinum society yang jumlahnya memang terbatas. Memang Phantom seharga Rp8,25 miliar, satu-satunya mobil mewah yang dipamerkan Rolls Royce tidak sempat berpindah tangan, tapi PT Grand Auto Dinamika yang mengunggulkan Bentley dan Flying Spur yang berhasil meraih predikat best of the best berhasil membukukan penjualan total hampir Rp50 miliar.
BMW, yang paling populer di kategori mobil mewah, bahkan menjual berbagai seri produknya tak kurang dari Rp93,5 miliar. Pabrikan mobil Jerman ini menampilkan 13 model terbarunya, dengan harga per unitnya berkisar antara Rp435 juta (seri 120i) hingga Rp2,2 miliar (750Li) itu.
Memiliki mobil mewah memang keinginan semua orang, meski hanya orang-orang tertentu yang sanggup mewujudkannya. Seperti pengusaha butik asal Bandung, Diah Ratna Kamila, yang memakai Jaguar S-Type. “Dari dulu saya memang suka, penampilannya gagah. Selain itu, saya merasa kalau lagi menyetir, beda aja dengan yang lain. Menurut saya, yang ini lebih ringan bawanya…,” ujarnya.
Selain Jaguar seharga Rp798 juta, di garasi rumahnya ada Mercy Hitam Metalik C 240, Mercy E 320, serta Kijang LGX Silver dipakai untuk keperluan dua anaknya yang belum lagi remaja. “Kalau boleh berharap lagi, pengennya sih punya Toyota Harrier dan Alphard. Kalau Bentley mungkin masih impian,”ujar perempuan kelahiran 20 Desember 1973 itu.
Hal yang sama juga diungkapkan Anjasmara tentang kecintaannya terhadap mobil mewah, khususnya Mercy. Awal jatuh cintanya pada Mercy sejak SMP, dan baru terealisasi delapan tahun yang lalu dengan mempunyai Mercy mini tahun 1985. Kini di garasinya terdapat tiga seri, E 260, G 300 dan F 230, selain sebuah Kijang. “Prinsip saya harus Mercy meski mobil tua sekali pun. Selain prestisius, desain, performa mesinnya bagus, long term, dan mempunyai kharisma tersendiri,” tukasnya.
Pemain sinetron yang baru menyelesaikan Mukjizat Allah itu mengaku bahwa kakak dan ayahnya juga fanatik Mercy. Sementara istrinya, Dian Nitami, lebih suka mengendarai Kijang, tapi belakangan juga ikut-ikutan menggemari Mercy. Hampir setiap tiga tahun Anjasmara membeli Mercy, “Saya berambisi untuk memiliki seri SLR. Ada juga sih yang paling mewah, Maybach, yang harganya mencapai Rp14 miliar, di Indonesia yang punya cuma lima orang. Tapi saya tetap memilih SLR,” katanya.
Orang-orang seperti Anjasama atau Diah, adalah target pasar mobil-mobil mewah. Meski tidak banyak, tapi potensi itulah yang membuat produsen-produsen mobil mewah rajin meluncurkan produknya ke pasar Indonesia. Jalanan Jakarta ibarat sebuah catwalk raksasa, di antara padatnya jalanan tersembul mobil-mobil mewah beradu cantik.
Ada model sport yang memberikan daya tarik besar, ada bentuk aerodinamis yang mengarah ke futuristik, tetapi ada juga yang mengusik keingintahuan orang dengan warna-warna mencolok. Audi A4 2.0 generasi baru, BMW Serie 3 generasi kelima, Brea dari Alfa Romeo, Citroen C-6, Porsche 911 GT3, Aston Martin sport V12 Vanguish S, Zaroot dari Nissan, Lexus seri LF-A yang konon hanya untuk pasar Eropa, bahkan mobil super mewah Mercedes Benz, Maybach, semuanya ada di sini.
Platinum Society, 2005